Wednesday, April 13, 2016

Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan indonesia setelah sekutu jepang. disebabkan Indonesia menghadapi dua masalah antara harus berjuan mempertahankan kemerdekaan dari ancaman sekutu dan NICA dan juga harus mengadapi tindakan makar dari gerakan separatis. Pada saat bangsa membutuhkan kekuatan untuk mempertahankan kemerdekaan. Tindakan makar dengan cepat ditumpas oleh TNI yang didukung rakyat dan pada akhirnya semua pemberontakan dapat diselesaikan.

Perjuangan Diplomasi adalah perjuangan yang menggunakan cara damai. Biasanya dilakukan perundingan – perundingan dengan pihak yang mau diajak bekerja sama. Perjuangan diplomasi sebenarnya dilakukan untuk menarik simpati dunia internasional.

*Perjanjian Linggarjati

Latar Belakang
          Untuk menyelesaikan konflik politik dan militer di asia, diplomat inggris mengundang Indonesia dan Belanda untuk berunding di Hooge Volume, namun Indonesia menolak hasil dari perundingan tersebut yang menyatakan bahwa Belanda mengakui kedaulatan Indonesia atas Jawa dan Madura. Sedangkan Indonesia mengiginkan Belanda mengakui kedaulatan Indonesia atas Jawa, Sumatra, dan Pulau Madura.

Tanggal
      10 Novemver 1946, ditandatangani pada 15 November 1946, dan ditandatangani secara sah kedua Negara pada 25 Maret 1947.

Isi Perjanjian
1.     Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa, Sumatera, dan Madura.
2.    Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat tanggal 1 Januati 1949.
3.    Pihak Belanda dan Indonesia sepakat membentuk negas RIS.
4.    Dalam bentuk RIS Indonesia harus tergabung dalam Cammonwealth/Persemakmuran Indonesia-Belanda dengan mahkota negeri belanda sebagai kepala uni.

Delegasi
Indonesia             Sultan Syahrir
Belanda               Win Schermerhorn, H.d.Van Mook, dan Lord
                             Killearn (Komisi  jendral)

Dampak
Pengakuan de facto ats RI yang meliputi Jawa, Madura, dan Sumatera, dan bahwa wilayah RI dari sabang sampai marauke yang seluas Hindia Belanda dulu tidak tercapai.



Perjanjian Renville

Latar Belakang

Dewan keamanan PBB, atas desakan Australia dan India, mengeluarkan perintah peletakan senjata tanggal 1 Agustus 1947, dan segera setelah itu mendirikan suatus komisi jasa-jasa baik, yang terdiri dari wakil-wakil Australia yang dipilih oleh Indonesia, Belgia yang dipilih oleh Belanda, danAmerika Serikat sebagai penengah perselesihan itu (Komisi Tiga Negara).
Tanggal
8 Desember 1947, ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948.
Isi Perjanjian
1.     Belanda hanya mengakui Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sumatera sebagai bagian wilayah Republik Indonesia.
2.    Disetujuinya sebuah garis demarkasi yang memisahkan wilayah Indonesia dan daerah pendudukan Belanda.
3.    TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah kantonrnya di wilayah pendudukan di Jawa Barat dan Jawa Timur Indonesia di Yogyakarta.
Delegasi

Negara
Delegasi
Indonesia
Perdana Menteri Syariuddin Harahaf
Belanda
Kolonel KNIL Abdulkadir Widjojoatmodjo
Amerika Serikat
Frank Porter Graham

Dampak
1.Indonesia menyetujui RIS melalui masa peralihan
2.Wilayah RI makin sempit dan dikurung oleh daerah-daerah kekuasaan Belanda
3.Pihak RI harus mengambil pasukannya yang berada di daerah kekuasaan Belanda.
4.jatuhnya Kabinet Amir Syariffudin karena dianggap menjual Negara ke belanda.
5.Perekonomian Indonesia diblokade oleh Belanda.

Perjanjian Roem Royan

Latar Belakang
    Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda mengadakan Agresi Miiter Belanda dengan menyerang kota Yogyakarta dan menawan Presiden dan Wakil Presiden beserta pejabat lainnya. Akhirnya konflik bersenjata harus segera diakhiri dengan jalan diplomasi.
Tanggal : 14 April 1949, ditandatangani pada tanggal  7  Mei 1949


Isi Perjanjian
1.     Angkatan bersenjata Indonesia akan menghentikan semua aktivitas gerilya.
2.    Pemerinta RI akan menghadiri Konferensi Meja Bundar.
3.    Pemerintah RI dikembalikan ke Yogyakarta.
4.    Angkatan bersenjata Belanda akan menghentikan semua operasi milter dan membebaskan semua tawanan perang
Delegasi
Negara
Delegasi
Indonesia
Muhammad Roen
Belanda
J.H Van Roijen
                 
Dampak
1.Kembalinya pemerintah RI ke Yogyakarta
2.Belanda menyetujui adanya Republik Indonesia sebagai bagian dari RIS
3.Belanda menjamin penghentian gerakan militer
4.pembahasan semua tahanan Politik
5.Sepakat untuk menyelenggarakan KMB di Den Haag, Belanda.

*Konverensi Inter-Indonesia


Latar Belakang
Untuk menghadapi konferensi Meja Bundar (KMB), Pemerintah Republik Indonesia perlu menyamakan langkah BFO (Bijenkomst Voor Federa Oversiag) Konferensi Inter Indonesia berlangsung di Yogyakarta dan di Jakarta.

Tanggal : 19-22 Juli 1949 dan 30 Juli 1949


Isi Perjanjian
1.     Negara Indonesia serikat disetujui dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS) yang berdasarkan demokrasi dan Federalisme.
2.    RIS akan dipimpin oleh seorang Presiden yang dibantu oeh menteri-menteri
3.    RIS akan menerima kedaulatan, baik dari Rebuplik Indonesia maupun dari Kerajaan Belanda.
4.    Angkatan perang RIS adalah angkatan perang nasional, Presiden RIS adalah panglima tertinggi angkatan perang RIS.
5.    Pertahanan Negara adalah semata-mata hak pemerintah RIS, Negara-negara bagian tidak akn mempunyai angkatan perang sendiri.
6.    Bendera RIS adalah Sang Merah Putih.
7.    Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
8.    Bahasa resmi RIS Bahasa Indonesia.
9.    Presiden RIS di pilih wakil RI dan BFO. Pengisian anggota MPRS diserahkan kepada kebijakan Negara-negara bagian yang jumlahnya enam belas Negara. Kedua delegasi juga setuju untuk membentuk panitia persiapan nasional yang bertugas mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan Konferensi Meja Bundar.
Delegasi

Negara
Delegasi
Indonesia
Drs. Mohammad Hatta
                 
Dampak
Adanya consensus yang yang di bangun oleh konferensi Intem-Indonesia yang menjadi model berharga bagi pemerintah RI, terutama delegasi Indonesia yang ditunjuk untuk brunding  dengan Belanda pada Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag. Keberadaan BFO dan sikap tegas Gde Agung untuk intervensi Belanda membuat pemerintah Indonesia memiliki legitimasi yang makin kuat untuk berunding dengan Belanda di KMB.

Konverensi Meja Bundar

Latar Belakang
Usaha meredam kemerdekaan Indonesia dengan jalan kekerasan berakhir dengan kegagalan Belanda mendapat kecaman keras dari dunia Internasional. Belanda dan Indonesia kemudian mengadakan beberapa pertemuan untuk menyelesaikan masalah ini secara diplomasi, lewat Perundingan Linggarjati, Perjanjian Renville, Perjanjian-Van Roijen, dan Konferensi Meja Bundar.

Tanggal : 23 Agustus – 2 November 1949.


Isi Perjanjian
1.     Serah terima kedaulatan dari pemerinta kolonal Belanda kepadaRepublik Indonesia Serikat, kecuali Papua bagian barat. Indonesia ingin agar semua bekas daerah Hindi Belanda menjadi daerah Indonesia, sedang kan Belanda ingin menjadikan Papua bagian barat Negara terpisah karena perbedaan etnis. Pasal 2 menyebutkan bahwa Papua bagian barat bukan bagian dari serah terima, dan bahwa masalah ini akan di selesaikan dalam waktu satu tahun.
2.    Dibentuknya seuah persekutuan Belanda-Indonesia, dengan monarch Belanda sebagai kepala Negara pengambil alihan hutang Hindia Belanda oleh Republik Indonesia Serikat.
Delegasi
Negara
Indonesia
Belanda
BFO
PBB
Delegasi
Drs. Moh Hatta
Mr. Van Marseveen
Sultan Hamid II
Crittchiay
Mr. Moh Roem
Prof Dr. Soepomo
Dr. J. Leimena
Mr Ali Sastroamidjoyo
Mr. Suyono Hadinoto
Dr. Sumitro Djojohadikusumo
Mr. Abdu Karim Pringgodigdo
Kolonel T.B Simaturang

Dampak
Belanda mengakui kemerdekaan Indonesa, Konflik dengan Belanda dapat di akhiri dan pembangunan segera dapat di mulai, Irian Barat belum bisa di serahkan kepada RIS, bentuk Negara serikat tidak sesui dengan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, dan belum di akuinya Irian Barat sebagai bagian dari Indonesia.



Perjuangan Non Diplomasi adalah perjuangan yang menggunakan senjata/militer.

Pertempuran Surabaya

Tanggal: 10 November 1945

Latar Belakang
Adanya usaha perebutan kekuasaan dan senjata dari tangan Jepang yang di mulai sejak tanggal 2 September 1945.Perebutan kekuasaan dan senjata yang di lakukun oleh para pemuda berubah menjadi situasi revolusi yang konfrontatif antara pihak Indonesia dengan sekutu.

Tokoh
Bung Tomo, Soekarno-hatta, Sutomo, Soemarsono, Abdul Wahab, Asmanu, Usman, Hernonu, Sumarno, Abdullah, Sujarwo, Arie Rachman, Ali urip dan istri, Sunadi dan istri, dan Keluarga Hasan Basri.



Dampak
Revolusi banyak memakan korban, baik material maupun nyawa itu sendiri. Sekurangnya ada 6000 orang yang tewas, dan meninggalkan puing-puing bangunan yang hancur akibat dihantam senjata–senjata tentara sekutu maupun dari pihak Indonesia sendiri. Serta banyak para pedagang Indonesia yang dengan susah payah telah mengumpulkan harta jauh dari tentara asing yang hendak menjajah kembali.


Pertempuran Ambarawa
Tanggal : 20 November – 15 Desember 1945


Latar Belakang
Tentara sekutu mendarat di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945 dibawah pimpinan brigjen Bathel dan diboncengi tentara NICA dengan tujuan untuk membebaskan para tawanan. Saat sekutu dan NICA membebaskan tawanan belanda, para tawanan justru dipersenjatai.Ketegangan di mulai ketika tawanan belanda bertindak sombong, serta mengabaikan kedaulatan pemerinta dengan terang-terangan berusaha untuk menduduki kembali Indonesia.Hal ini menimbulkan kemarahan rakyat Indonesia dan akhirnya pertempuranpun pecah.
Tokoh : Letkol Isdiman,Kolonel  Sudirman,dan Brigadir Bethel, M Sarbini.

Dampak
Indonesia kehilangan seorang perwira terbaiknya yaitu Letkol Isdiman, Komandan Divisi V Banyumas, TKR Indonesia dapat mengusir Sekutu  dari Ambarawa menjadi salah satu peristiwa penting dalam perjuangan mempertahankan perjuangan RI.


Pertempuran Medan Area

Tanggal : 13 Oktober 1945

Latar Belakang
Bekas tawaran yang menjadi arogan dan sewenang-wenang.Ulah seorang penghuni hotel yang merampas dan menginjak-injak lencana merah putih.Ultimatun agar pemuda Medan menyerahkan senjata kepada sekutu. Pemberian batas daerah Medan secara sepihak oleh Sekutu dengan memasang papan pembatas yang bertuliskan “Fixed Boundaries Medan Area“ di sudut-sudut pinggiran kota Medan.
Tokoh: Achad Tahir.

Dampak
1.Mengobarkan kembali semangat berjuang prajurit Indonesia
2.menunjukkan pada internasional bahwa Indonesia mampu berjuang
3.mampu menjadi Inspirasi bagi pertempuran lain.


Peristiwa Bandung Lautan Api

Tanggal : Menjelang November 1945

Latar Belakang
Pasukan sekutu Inggris memasuki kota Bandung dan sika pasuka NICA yang merajalele dengan aksi terrnya. Perundingan antara pihak RI dengan sekutu/NICA, di mana Bandung di bagi 2 bagian Bendungan sungai Cikapundung yang jebol dan menyebabkan banjir besar dalam kota. Keinginan sekutu yang menuntut pengosongan sejauh 11 km dari Bandung Utara.

Tokoh : Muhammad Toha dan Muhammad Raden

Dampak
1.Harta benda masyarakat Bandung hangus terbakar
2.Seluruh masyarakat Bandung harus meninggalkan kampong halamannya
3.infrastruktur yang mereka bangun hangus terbakar.
4. Meniggalnya dua pejuannya yakni Muhammad Toda dan Muhammad Raden.


Peristiwa Merah Putih

Tanggal: 14 Februari 1946

Latar Belakang
Keinginan pemuda untuk merebut kembali kekuasaan di seluruh Manado yang berda di tangan Belanda.
Tokoh : Dr. Sam Ratulagi danMayor Waisan

Dampak
1.600 orang pasukan dan pejabat Belanda berhasil di tahan
2.seluruh rakyat Sulawesi tidak dapat di pisahkan dari Republik Indonesia.



Pertempuran Margarana (Pertempuran Puputa)

Tanggal : 20 November 1946

Latar Belakang
Kedatangan Belanda yang memporak-porakkan pasukan Igusti Ngurah Rai, Tidak berhasilnya Belanda yang membujuk Pimpinan Laskar Bali untuk bekerja sama. Pasukan Igusti Ngurah Rai  berhasil menyerang markas Belanda yang menyebabkan kemarahan dari pihak Belanda.
Tokoh : Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai.

Dampak
    Telah melicinkan jalan bagi usaha Belanda untuk membentuk Negara Indonesia Timur.



§   


No comments:

Post a Comment